Business Model Canvas : 5 Cara menyusun BMC yang benar bagi pemula
Nah Supaya kalian ga bingung lagi dalam mengisi BMC, aku akan jabarkan 5 cara Menyusun BMC bagi pemula. Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Sebelumnya, aku
akan bahas lagi pengertian BMC secara singkat, padat, dan jelas agar teman
teman ingat yaaa😉
Business
Model Canvas merupakan sebuah strategi dalam manajemen untuk menafsirkan
konsep, konsumen, infrastruktur maupun keuangan perusahaan dalam bentuk visual
chart . BMC bertujuan untuk membantu dalam
merancang perencanaan proses bisnis dan menetapkan serta memvalidasi poin
penting dalam bisnis hanya dalam 1 lembar, yang berisikan 9 elemen.
Dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya berjudul “The Business
Model Ontology A Proposition in a Design Science Approach”. Dan juga aku akan
memberikan ilustrasi penjelasan mengenai 9 elemen BMC sebagai berikut ini.
Jika
teman teman sudah mengingat pengertian BMC, yuk kita lanjut ke topik yang akan
kita bahas pada blog saat ini.
1. Pahami setiap point di BMC
Pada BMC terdapat 9 elemen penting yang harus dipikirkan secara
matang untuk keberlangsungan bisnis, meliputi Infrastructure,
Offering, Customers, Finances.
· Infrastucture /
Infrastuktur, meliputi : Key activities, Key resources, Key partners
· Offering : Value
propositions
· Customers / Pelanggan,
meliputi : Customer segments, Channels, Customer relationships
· Finances / Keuangan, meliputi : Cost structure dan Revenue streams
Jika
pelaku bisnis tidak memahami elemen penting dalam BMC, maka membuat mereka
kesusahan dalam mengisinya dan berakhir dengan BMC yang tidak sempurna dan
salah sasaran. Dan sebaliknya, jika pelaku bisnis sangat memahami semua elemen
BMC maka akan memiliki tujuan dan membentuk BMC yang sempurna untuk masa depan
bisnis. Agar hasil analisisnya berjalan secara optimal, pastikan untuk memahami
lebih dalam setiap elemen yang terkandung di dalam BMC.
2. Membuat
BMC perusahaan yang sudah ada dan terkenal
Pelaku bisnis bisa
melihat BMC competitor mereka untuk dipelajari dan amati. Dengan pelaku bisnis
membuat sketsa BMC kompetitor, pelaku bisnis dapat mulai mengembangkan BMC nya
sendiri agar lebih sempurna dan tepat.
Memetakan model bisnis dari beberapa pesaing yang sudah dipilih. Dengan ini, seorang pelaku bisnis akan memiliki pemahaman menyeluruh tentang apa yang diinginkan klien dan berapa banyak yang siap mereka produksi atau jual.
Pelaku bisnis dapat membuat
BMC dengan mencontoh BMC perusahaan besar dengan sistem yang sudah baik dan
tepat, seperti Airbnb. Pelaku bisnis dapat menggunakan ini sebagai contoh untuk membantu
dalam memeriksa berbagai aspek perusahaan yang ingin dimulai. BMC Airbnb sebagai berikut yang diambil dari google.
3. Membagi
1 halaman BMC menjadi 2 secara vertical
Gunanya memudahkan pelaku
bisnis dalam pengisian BMC. Sebelah kanan merupakan front stage dan sebelah
kiri back stage. Front stage berisikan : Customer segments, Value propositions,
Channels, Customer relationships, dan Revenue streams. Sedangkan untuk Back
stage berisikan : Key resources, Key activities, Key Partners, dan Cost
structure. Disarankan untuk pelaku bisnis agar mengerjakan BMC secara bertahap.
BMC di pisah menjadi 2, Seperti ilustrasi di bawah ini.
4. Mengisi
BMC dari sebelah kanan / Front stage
Bagian dari bisnis yang berhubungan dengan pelanggan (customers) dijelaskan dalam part sebelah kanan / front stage. Nah pada bagian front stage, pelaku bisnis bisa memulai mengisinya secara bertahap dari elemen customer segments kemudian value propositions. Dan dilanjutkan dengan mengisi sisa bagian front stage seperti Channels, customer relationships, dan diakhir dengan elemen revenue streams.
Menjaga pelanggan tetap
setia terhadap bisnis adalah rintangan terbesar yang sering dihadapi oleh
pemilik bisnis. Pada kenyataannya, memperoleh konsumen baru atau memperluas
basis pelanggan lebih mudah daripada mempertahankan pelanggan yang ada saat
ini. Untuk itu, pelaku bisnis disarankan untuk lebih berfokus dalam
menyelesaikan bagian Front Stage terlebih dahulu saat pemetaan menggunakan
Business Model Canvas, agar lebih teratur dan tidak berantakan dalam
mengisinya.
5. Mengisi
BMC sebelah kiri / Back stage
Dan yang terakhir setelah
pelaku bisnis menyelesaikan pengisian front stage, tahap selanjutnya yaitu
mengisi bagian back stage BMC. Sama seperti front stage yang diisinya secara
berurutan, back stage juga memiliki urutan pengisiannya, yaitu dimulai dari Key
resources, Key activities, Key Partners, dan berakhir di Cost structure.
Tetapi selain 5 cara diatas seperti memisahkan antara front stage dan back stage, sangat penting untuk mempertimbangkan elemen di luar 9 bagian di BMC saat mengembangkan bisnis. Membuat BMC memiliki keuntungan, seperti membuat pelaku bisnis tetap berkonsentrasi pada detail yang mungkin menjadi dasar untuk mengembangkan perusahaan. Namun demikian, tetap waspadai terhadap hal lain yang dapat berdampak pada perusahaan seperti aturan pemerintah, masalah hukum, keadaan ekonomi dunia, dan persaingan / competitor bisnis.
Akhirnya kita sudah
berada di akhir blog, itulah 5 cara Menyusun BMC dengan baik dan benar yang
bisa kalian gunakan untuk merealisasikan ide bisnis kalian. Berhati-hatilah
untuk Menyusun setiap komponen BMC secara lebih rinci untuk memastikan bahwa
analisis berjalan lancar. Selamat mencoba membuat BMC untuk membangun bisnis
kalian menuju arah yang baik agar mampu menunjang masa depan bisnis yang kalian
inginkan . Yuk, menyusun BMC usahamu mulai dari
sekarang!
Sekian penjelasan terkait pengerjaan BMC, aku berharap teman-teman mendapatkan manfaat dari materi yang sudah disampaikan. Sampai jumpa di blog selanjutnya.
Terima kasih 😊
keren sangat bermanfaat 👍🏻
BalasHapussangat informatif, semangat nulis blog nya
BalasHapus