Business Model Canvas : 5 Cara menyusun BMC yang benar bagi pemula

 


Pada blog sebelumnya, aku sudah menjelaskan terkait Business Model Canvas, teman - teman bisa langsung mengunjungi laman blog sebelumnya yang judulnya “Business Model Canvas : Kunci Kesuksesan Usaha”. Linknya sebagai berikut : https://farah721.blogspot.com/2021/10/business-model-canvas-kunci-kesuksesan.html



Pada blog kali ini, aku akan menjelaskan cara Menyusun BMC yang tepat dan benar demi kelancaraan bisnis kalian bagi para pemula.  Setelah kamu mengetahui apa itu BMC dan beberapa penjelasan yang ada di blog sebelumnya, pasti beberapa dari kalian bertanya “Bagaimana cara menyusunnya?”, “Ini ngisinya dari elemen yang mana sih?” atau “Ada urutan pengisiannya ga ya?”.

Nah Supaya kalian ga bingung lagi dalam mengisi BMC, aku akan jabarkan 5 cara Menyusun BMC bagi pemula. Yuk, simak penjelasan berikut ini.

Sebelumnya, aku akan bahas lagi pengertian BMC secara singkat, padat, dan jelas agar teman teman ingat yaaa😉

Business Model Canvas merupakan sebuah strategi dalam manajemen untuk menafsirkan konsep, konsumen, infrastruktur maupun keuangan perusahaan dalam bentuk visual chart . BMC bertujuan untuk membantu dalam merancang perencanaan proses bisnis dan menetapkan serta memvalidasi poin penting dalam bisnis hanya dalam 1 lembar, yang berisikan 9 elemen. Dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya berjudul “The Business Model Ontology A Proposition in a Design Science Approach”. Dan juga aku akan memberikan ilustrasi penjelasan mengenai 9 elemen BMC sebagai berikut ini.

Jika teman teman sudah mengingat pengertian BMC, yuk kita lanjut ke topik yang akan kita bahas pada blog saat ini. Berikut ini 5 cara yang dapat kamu coba terapkan dalam membuat BMC untuk kepentingan bisnis kalian :

1.   Pahami setiap point di BMC

Pada BMC terdapat 9 elemen penting yang harus dipikirkan secara matang untuk keberlangsungan bisnis, meliputi Infrastructure, Offering, Customers, Finances.

·       Infrastucture / Infrastuktur, meliputi : Key activities, Key resources, Key partners

·       Offering : Value propositions

·    Customers / Pelanggan, meliputi : Customer segments, Channels, Customer relationships

·       Finances / Keuangan, meliputi : Cost structure dan Revenue streams

Jika pelaku bisnis tidak memahami elemen penting dalam BMC, maka membuat mereka kesusahan dalam mengisinya dan berakhir dengan BMC yang tidak sempurna dan salah sasaran. Dan sebaliknya, jika pelaku bisnis sangat memahami semua elemen BMC maka akan memiliki tujuan dan membentuk BMC yang sempurna untuk masa depan bisnis. Agar hasil analisisnya berjalan secara optimal, pastikan untuk memahami lebih dalam setiap elemen yang terkandung di dalam BMC. 


2.   Membuat BMC perusahaan yang sudah ada dan terkenal

Pelaku bisnis bisa melihat BMC competitor mereka untuk dipelajari dan amati. Dengan pelaku bisnis membuat sketsa BMC kompetitor, pelaku bisnis dapat mulai mengembangkan BMC nya sendiri agar lebih sempurna dan tepat.

Memetakan model bisnis dari beberapa pesaing yang sudah dipilih. Dengan ini, seorang pelaku bisnis akan memiliki pemahaman menyeluruh tentang apa yang diinginkan klien dan berapa banyak yang siap mereka produksi atau jual.

Pelaku bisnis dapat membuat BMC dengan mencontoh BMC perusahaan besar dengan sistem yang sudah baik dan tepat, seperti Airbnb. Pelaku bisnis dapat menggunakan ini sebagai contoh untuk membantu dalam memeriksa berbagai aspek perusahaan yang ingin dimulai. BMC Airbnb sebagai berikut yang diambil dari google.


3.     Membagi 1 halaman BMC menjadi 2 secara vertical

Gunanya memudahkan pelaku bisnis dalam pengisian BMC. Sebelah kanan merupakan front stage dan sebelah kiri back stage. Front stage berisikan : Customer segments, Value propositions, Channels, Customer relationships, dan Revenue streams. Sedangkan untuk Back stage berisikan : Key resources, Key activities, Key Partners, dan Cost structure. Disarankan untuk pelaku bisnis agar mengerjakan BMC secara bertahap. BMC di pisah menjadi 2, Seperti ilustrasi di bawah ini.

     

4.     Mengisi BMC dari sebelah kanan / Front stage

Bagian dari bisnis yang berhubungan dengan pelanggan (customers) dijelaskan dalam part sebelah kanan / front stage. Nah pada bagian front stage, pelaku bisnis bisa memulai mengisinya secara bertahap dari elemen customer segments kemudian value propositions. Dan dilanjutkan dengan mengisi sisa bagian front stage seperti Channels, customer relationships, dan diakhir dengan elemen revenue streams.

Menjaga pelanggan tetap setia terhadap bisnis adalah rintangan terbesar yang sering dihadapi oleh pemilik bisnis. Pada kenyataannya, memperoleh konsumen baru atau memperluas basis pelanggan lebih mudah daripada mempertahankan pelanggan yang ada saat ini. Untuk itu, pelaku bisnis disarankan untuk lebih berfokus dalam menyelesaikan bagian Front Stage terlebih dahulu saat pemetaan menggunakan Business Model Canvas, agar lebih teratur dan tidak berantakan dalam mengisinya. 


5.     Mengisi BMC sebelah kiri / Back stage

Dan yang terakhir setelah pelaku bisnis menyelesaikan pengisian front stage, tahap selanjutnya yaitu mengisi bagian back stage BMC. Sama seperti front stage yang diisinya secara berurutan, back stage juga memiliki urutan pengisiannya, yaitu dimulai dari Key resources, Key activities, Key Partners, dan berakhir di Cost structure.


Tetapi selain 5 cara diatas seperti memisahkan antara front stage dan back stage, sangat penting untuk mempertimbangkan elemen di luar 9 bagian di BMC saat mengembangkan bisnis. Membuat BMC memiliki keuntungan, seperti membuat pelaku bisnis tetap berkonsentrasi pada detail yang mungkin menjadi dasar untuk mengembangkan perusahaan. Namun demikian, tetap waspadai terhadap hal lain yang dapat berdampak pada perusahaan seperti aturan pemerintah, masalah hukum, keadaan ekonomi dunia, dan persaingan / competitor bisnis. 

 

Akhirnya kita sudah berada di akhir blog, itulah 5 cara Menyusun BMC dengan baik dan benar yang bisa kalian gunakan untuk merealisasikan ide bisnis kalian. Berhati-hatilah untuk Menyusun setiap komponen BMC secara lebih rinci untuk memastikan bahwa analisis berjalan lancar. Selamat mencoba membuat BMC untuk membangun bisnis kalian menuju arah yang baik agar mampu menunjang masa depan bisnis yang kalian inginkan . Yuk, menyusun BMC usahamu mulai dari sekarang! 

Sekian penjelasan terkait pengerjaan BMC, aku berharap teman-teman mendapatkan manfaat dari materi yang sudah disampaikan. Sampai jumpa di blog selanjutnya.

Terima kasih 😊


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Model bisnis untuk UMKM

Menghadapi Tantangan di era VUCA vs TUNA

Business Model or Revenue Model?