Marketing Funnel penunjang Bisnis kita

 

Haloooo teman – teman, Kembali lagi dengan saya di blog keempat ini. Jadi di blog ini saya akan sharing beberapa informasi yang saya tau, harapan saya teman-teman pembaca bisa mendapatkan pengetahuan dan informasi yang mudah-mudahan bisa membantu untuk teman-teman semua. Okay...selamat membaca teman-teman.

Pada blog kemarin, kita sudah membahas Business Model Canvas untuk memulai bisnis teman-teman semuanya. Untuk blog kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang Marketing funnel yang berhubungan dengan Business Model Canvas kemarin.  Jika teman teman bertanya, Marketing funnel itu penting ga sih??? Yaappppp Marketing funnel itu penting dalam proses memilih calon pelanggan kita yang pada akhirnya memutuskan untuk membeli produk atau menerima layanan yang kita tawarkan. Dengan memahami Marketing funnel ini, kita dapat dengan mudah merancang strategi yang tepat untuk memaksimalkan konversi yang diinginkan.  Jika kalian ingin mengetahui lebih lanjut lagi mengenai Marketing Funnel, yukkkk mari teman-teman semuanya simak penjelasan di bawah ini.



Sebelum lebih lanjut, saya akan memberikan gambaran Marketing funnel terlebih dahulu untuk memudahkan kita membayangkan apa itu marketing funnel. Jika kalian ingin membeli Baju di suatu toko Online. Apakah kalian langsung membelinya? Tanpa melihat dan mempertimbangkan terlebih dahulu?.  Tentu saja kalian tidak langsung tiba-tiba membeli baju tersebut. Ada tahapan atau pertimbangan terlebih dahulu.

Yang pertama kalian lakukan adalah membuka aplikasi toko tersebut, kemudian kalian akan melakukan pemilihan baju yang kalian ingin dan butuhkan, Setelahnya pasti kalian menemukan beberapa baju yang diinginkan. Tahap selanjutnya, kalian mempertimbangkan akan membeli yang mana, Setelah memutuskan baju yang ingin dibeli, maka baju tersebut akan dimasukkan ke dalam keranjang. Kemudian, kalian melanjutkan ke proses selanjutnya yaitu membayar kepada Toko online tersebut. Selesai! Yang kamu lakukan di atas merupakan tahapan dari sebuah marketing funnel.

Yukkkk kita lanjutkan pembahasan mengenai Marketing Funnel, agar kalian dapat lebih memahaminya.

Marketing funnel merupakan bentuk lain dari customer journey. Marketing funnel dan customer journey sama-sama menjelaskan proses seseorang dari tidak mengenal brand, mengenal, melakukan pertimbangan, melakukan pembelian, menilai produk, hingga menjadi pelanggan setia.

marketing funnel merupakan proses marketing  yang memanfaatkan suatu tahapan. Untuk menjelaskan berbagai tahapan yang dilalui oleh pelanggan sebelum melakukan pembelian. Ini mencakup semua tahapan mulai dari Awareness hingga ke tahap saat mereka siap membeli produk atau layanan yang kamu tawarkan dan menjadi pelanggan.


Tahapan Marketing Funnel


Setiap bisnis memiliki tahapan marketing funnel yang berbeda beda. Ada yang berisi tahapan Panjang dan ada juga yang marketing funnelnya pendek. Marketing funnel yang pendek berisi 4 tahapan, terdiri dari tahap Awareness, Interest, Decision, Action. Sedangkan, Marketing funnel Panjang ada yang terdapat 9 tahapan. Marketing funnel 9 tahapan terdiri dari Awareness, Interest, Consideration, Evaluation, Decision, Purchase, Repeat, Loyalty, Advocacy.

Semua itu tergantung dari jenis produk atau layanan, channel yang digunakan, data analytics yang diinginkan, sampai dengan platform penjualan yang dipakai. 

Untuk artikel ini, saya akan membahas 5 tahapan/Langkah penting dalam marketing funnel.  Semua jenis industri, produk atau layanan, platform, dan data yang dicari. 5 tahapan ini merupakan yang paling sering kita jumpai, yaitu :


1.    Awareness / Kesadaran

Pada tahap ini, customer baru menyadari suatu barang yang dia inginkan dan butuhkan. Pada tahapan ini merupakan kemampuan customer dalam mengenali atau mengingat sebuah brand/merek. Awareness sangat penting dalam semua bisnis. Dikarenakan Brand/merek dapat mempengaruhi customer  membeli produk atau layanan jasa untuk pertama kali, atau bahkan bisa membuat mereka menjadi pelanggan setia. Seperti yang kita ketahui, masyarakat lebih tertarik merek yang dikenal daripada merek yang tidak di kenal. Selain itu, bisa juga digunakan untuk alat ukur kinerja sebuah brand. Produk tidak hanya diperkenalkan melalui online, tetapi bisa juga secara offline dari mulut ke mulut. Secara offline, peluang untuk pelanggan tertarik semakin besar karena dalam proses offline yang secara langsung bertemu bisa membawa kepercayaan.

2.    Interest / Ketertarikan.

Setelah orang-orang sadar akan keberadaan suatu produk, ada kemungkinan mereka berubah jadi calon pembeli. Perubahan dari awareness ke interest ini terjadi karena banyak hal. Salah satunya adalah customer sudah merasa bahwa suatu produk punya nilai. Tahapan ini, dimana para calon customer sudah tertarik dengan produk yang dipasarkan. Customer mencari tahu tentang produk yang dibutuhkan dan inginkan dan akan banyak bertanya lebih dalam terkait produk tersebut.

3.    Consideration / Mempertimbangkan

Tahapan ini konsumen mencari info lebih banyak soal produk yang dibutuhkan dan inginkan. Pada tahap ini juga, para calon pelanggan mulai membanding-bandingkan suatu merek dengan merek yang lain. Kalian sebagai penjual harus bisa membuat deskripsi yang menarik untuk minat pelanggan. Agar saat customer membandingkan dengan produk lain, Produk kalian lah yang mereka pilih. Bagaimana caranya? Gunakan deskripsi tentang produk. Kalian bisa memulai dengan menjelaskan tentang konsep, ide, maupun cerita yang berkaitan dengan produk yang kamu jual. Jangan lupakan juga deskripsi yang kalian gunakan, dapat dimengerti customer dengan baik, dengan kata lain deskripsi tidak bertele-tele. Deskripsi harus dapat dimengerti, sehingga dari pertimbangan, calon pembeli akan beranjak ke stage marketing funnel yang keempat.

4.    Purchase / pembelian

Costomer memutuskan produk terbaik untuk mereka beli. Pada tahap ini, customer melakukan pembelian produk yang sudah mereka bandingkan sebelumnya.

5.    Loyalty / Kesetiaan

Customer merasa puas dengan pembelian mereka sebelumnya. Kemudian, pembeli memutuskan untuk membeli Kembali produk di tempat yang sama, seperti sebelumnya. Kalian sebagai penjual bisa memberikan diskon bagi para pembeli reguler (pelanggan), agar mereka lebih tertarik lagi. Jangan lupakan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan ini lewat email dan media sosial.

Contoh Marketing Funnel

Sebagai contohnya, kita bisa mengambil dari blog ketiga pembahasan Business Model Canvas. Setelah kita membahas BMC pada Hijab SHAFARA, Sekarang kita akan membahas Marketing funnel nya.

Yukkkkk Kita mulai

1.    Awereness / Kesadaran

Ini adalah momen saat SHAFARA pertama kali menarik perhatian pelanggan. Melalui postingan – postingan  yang sudah dibagikan oleh SHAFARA. Calon customer  menjadi sadar akan bisnis kita dan apa yang kita tawarkan. Ketika antara pembeli dan penjual sudah mendapat chemistry yang tepat, konsumen terkadang langsung membeli. Ini adalah skenario tempat yang tepat, waktu yang tepat. Konsumen telah melakukan penelitian dan mengetahui bahwa kita menawarkan sesuatu yang diinginkan dan dengan harga yang menurut mereka pas/cocok.

SHAFARA menggunakan channel pemasaran untuk memikat para customer melalui media sosial dan secara langsung/interaksi langsung antara pembeli dan penjual. Channel online yang SHAFARA gunakan adalah Instagram, Whatsapp, Tiktok, dan E-commerce. SHAFARA memilih channel tersebut, dikarenakan menurut kami itu sangat mudah untuk menjangkau para customer baik sedaerah maupun di luar daerah. Sebagai contoh SHAFARA pernah mendapatkan pemesanan ke Sulawesi Selatan melalui Toko Oren. Tetapi, jika kita ingin menggunakan media sosial, jangan lupa apa yang sudah saya sampaikan di atas untuk memperhatikan deskripsi yang kalian ketik di media sosial untuk menarik para customer. Karena deskripsi juga merupakan hal yang penting saat kita menawarkan produk kepada masyarakat. Untuk berpromosi secara langsung, biasanya saya akan mewarkan kepada orang yang saya kenal akan produk yang kami tawarkan, biasanya melalui promosi secara tatap muka, para customer menjadi bebas untuk bertanya lebih dalam mengenai produk tersebut tanpa adanya Batasan dan mereka menjadi sangat paham akan hal tersebut.     Selain itu juga, bisa melalui iklan di sosial media seperti story Instagram, jadi para calon pelanggan tinggal swipe up  yang kemudian akan di arahkan ke instagram atau website penjual. 

Sebagai contoh di bawah ini, customer membutuhkan model hijab terbaru. SHAFARA hadir untuk memberikan beberapa model hijab yang digemari oleh calon pelanggan muslimah melalui iklan story whatsapp dan story instagram. Kemudian, pelanggan bisa mengunjungi instagram kami.  Atau juga ketika mereka mulai mencari beberapa toko online yang menyediakan hijab yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan mereka. Mereka baru menyadari SHAFARA menyediakan model hijab yang mereka butuhkan. Contoh di bawah ini, merupakan pemasaran melalui story Whatsapp, jika calon pelanggan tertarik, maka bisa langsung chat kami atau kunjungi instagram yang tersedia.



 2. Interest / Ketertarikan

Setelah calon pelanggan SHAFARA melihat story whatsapp kami, calon pelanggan yang tertarik langsung mengunjungi Instagram kami, baru mereka mengetahui bahwa mereka telah menemukan apa yang mereka inginkan dan butuhkan.  Calon pelanggan akan mencari tahu tentang produk yang sudah mereka dapat sebelumnya dengan mengunjungi halaman website atau sosial media yang tersedia. 

calon pelanggan akan mulai melihat lihat model hijab yang mereka inginkan dan butuhkan. SHAFARA selalu memposting model hijab terkini dengan informasi yang tersedia di Sorotan dan caption postingan yang bisa pelanggan lihat. 


3. Consideration / Mempertimbangkan

Ditahap consideration, customer mencari info lebih dalam atas produk yang dia inginkan. Pastinya customer membandingkan 1 produk/ brand dengan yang lainnya. Pelanggan akan memulai mencari banyak produk serupa di internet, kemudian mencari tahu kelebihan dan kekurangan yang dimiliki produk tersebut. Tugas kita/penjual adalah meyakinkan calon pelanggan untuk membeli produk di kita. Kita menginformasikan kelebihan produk kita dengan menarik dan mudah dimengerti

Jika pelanggan sudah menemukan beberapa model hijab yang diinginkan, maka calon pelanggan akan mencari tahu lebih dalam tentang produk yang sudah mereka dapat sebelumnya bisa dengan membaca deskripsi yang tersedia, dan jika mereka masih belum puas dengan deskripsi tersebut, maka mereka bisa menghubungi  kami dengan cara mengunjungi shopee, Instagram dan contact person yang sudah kami sediakan.  Selain  deskripsi, pelanggan juga akan mempertimbangkan bahan produk dan respon kita terhadap pertanyaan mereka. Disinilah kesempatan kita, untuk membujuk customer membeli produk dari kita.

SHAFARA selalu menyediakan deskripsi singkat mengenai produk yang ditawarkan melalui kolom caption yang tersedia. Deskripsi yang tersedia untuk membantu customer membuat keputusan yang tepat, dan membantu mereka dengan cara apapun mengenai detail produk untuk menjalin kedekatan antara penjual dan pembeli. SHAFARA juga menyediakan beberapa tips&trick penggunaan hijab dan konten yang bermanfaat agar customer melanjutkan ketahap pembelian. 



4. Purchase / Pembelian
Setelah mempertimbangkan suatu produk yang akan mereka beli, maka mereka akan memutuskan (decision) di mana mereka akan membeli produk yang diinginkan. Dan pastinya akan melakukan pembelian di toko tersebut. Mereka akan memilih produk yang sesuai dan menyelesaikan proses transaksi untuk mendapatkan produk tersebut. 
Sebagai berikut contoh beberapa pembelian produk di SHAFARA



5. Loyalty / Kesetiaan

Loyalty (pelanggan setia) biasanya berkaitan dengan repeat (pembelian kembali). Untuk mencapai repeat hingga loyalty ada hal yang penting untuk kita pastikan di produk yang kita tawarkan, yaitu : Produk yang ditawarkan harus berkualitas, bahan yang digunakan premium/bagus, Harga yang cocok dengan customer artinya tidak mahal dan tidak murah sesuai dengan kualitas barang, Layanan kita terhadap customer harus ramah dan sopan, dan pelayanan setelah pembelian harus sama seperti pelanggan sebelum membeli yang ramah dan sopan seperti menawarkan promo atau produk baru. 

Jika kita membangun hubungan yang baik dengan pelanggan, maka pelanggan akan loyal ke kita mereka tidak akan ragu lagi untuk membeli di kita dan mempromosikan produk yang mereka beli dari kita kepada teman temannya (Advocacy). Bahkan mereka mau untuk membuat story di akun sosial media mereka atau bisa dibilang mempromosikan produk kita di akun sosial media mereka. Selain itu untuk mempererat hubungan dan membuat customer senang dengan membeli di kita, penjual harus menyediakan beberapa small gift/free gift untuk pelanggan.

Ini merupakan contoh dari SHAFARA, jangan lupakan juga ketika customer membuat story kita bisa membuat testimoni di sosial mediaa lohhhhh. 



 Materi Marketing Funnel merupakan lanjutan dari Business Model canvas  yang juga diajarkan oleh dosen Institut STIAMI yang mengajar Kewirausahaan.

Sekian penjelasan dari saya. Saya berharap teman-teman semua dapat mengerti dan memahami materi yang saya keluarkan di atas. Jika terjadi kesalahan dalam penulisan, saya mengucapkan Mohon maaf, karena saya juga masih merupakan salah satu Mahasiswa di Institut STIAMI. Sampai jumpa di blog selanjutnyaaa. 

TERIMA KASIH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Model bisnis untuk UMKM

Menghadapi Tantangan di era VUCA vs TUNA

Business Model or Revenue Model?